”Doel, sekali-kali jadi gubernur Jakarta.”

Kata-kata itu pernah dilontarkan oleh Benyamin Sueb dalam film sinetron: Si Doel. Kalimat tersebut kini dijadikan sebuah poster di rumah Rano. Meski olokan Benyamin dalam film, ternyata sekarang bagai nujum. kini mungkin menjadi kenyataan.

rano1.jpg

Rumah Rano Karno sekarang adalah bekas lokasi syuting Si Doel. Rumah ini luasnya 1.600 meter persegi. Ada kolam, pendopo, rumah induk, mushola, tanaman-tanaman, miniatur rumah Betawi, juga oplet tua biru yang sering dipakai Mandra buat ngojek dalam film sinetron Si Doel.

Rano menempati rumah ini baru tiga tahun, sebelumnya dia tinggal tak jauh dari situ, selama 18 tahun selepas menikah, bersama para pembantunya, istri dan kedua anaknya, Raka Widyarna dan Deani Rakasiwi. Rumahnya ini berada dalam perumahan Bumi Karang Indah, tak jauh dari terminal kota Lebak Bulus.

Di rumahnya ini, saban Rabu jam 10 pagi digelar semacam majelis taklim buat ibu-ibu seputaran komplek. Jika malam Jumat digelar pengajian. Sementara besok malamnya khusus pertemuan suami-isteri. Semuanya bertempat di pendopo.

Aktivitas Rano sekarang, mengikuti kata-katanya, jalan-jalan. Salah satu jalan-jalan itu ialah memberi bantuan pada korban banjir sebagai bentuk penanganan pasca bencana. Bekerjasama dengan Global Rescue, salah satu unit lembaga bantuan, tim Rano ikut menyantuni berbagai barang macam alat-alat tulis, beras, dan sebagainya. Yang dimaksud ‘tim Rano’ berarti supirnya, anak-anak muda, saudara-saudara terdekatnya.

Apa Rano tidak takut niatan ke dunia politik ini malah membunuh kepopulerannya? Dia jawab, ”Kenapa takut,” sambil tertawa, kemudian, katanya, ”Gue sudah lama hidup dengan dunia yang populer.
Ibarat kate, Udeh dari kecil,” katanya, tertawa lagi.

Toh, di luar itu, sebetul-betulnya, Rano memang sosok yang biasa. Dia hanya pakai kaos berkerah merek Giordano, jelana jins biru, sandal jepit, saat mendatangi kami di sebuah tempat para tamu dalam ruangan terbuka di bawah tenda di rumahnya.

Orangnya segar. Banyak tertawa. Terasa tak ingin menempatkan dirinya sebagai sosok yang spesial, penuh selebritas atau apapun namanya. Kami kira sikapnya ini tidak dibuat-buat.
Sangat murni, atau bolehlah dibilang, sangat Betawi.

Rano mengatakan keluarganya mendukung. ”Dukungan total,” katanya, terkekeh. Namun, ‘total’ yang dimaksud Rano bukan buat menang.
”Dalam arti kate,” ucap Rano, ”nyiapin kalau ada tamu, beli kopi.” ”Pokoknya ikutin aja deh,” katanya. Kami pun minum kopi di tengah perbincangan ini. Agak manis tapi legit. Dan Rano mengingat masa kecilnya . Ia punya masa kecil unik.

Ini menyangkut kehidupannya yang bersitatap mesra dengan orang-orang non-Islam dan komunitas minor Indonesia. Dia sekolah di SD Strada Van Lith lantas dilanjutkan di SMP Budi Mulia. Dua-duanya terletak di Jalan Gunung Sahari. Keduanya sekolah katolik. Bahkan, Rano sempat jadi penyanyi gereja sekolah.

Rumah Soekarno M. Noer, ayah Rano, di Kemayoran. Letaknya tak begitu jauh dengan kedua sekolah tersebut. Kemayoran menjadi tempat populer orang-orang Betawi. Di sini ada Benyamin Sueb. Ada juga Deddy Mizwar. Keduanya aktor legendaris Jakarta. Begitu pun ayah Rano. Rumah mereka saling berdekatan. Rano memanggil Deddy sebagai encing atawa paman.

Orangtua Rano pindah ke Tebet. Di sini mereka mukim lama sebelum pindah ke Bogor tapi balik lagi ke Jakarta, tepatnya ke Kemang. Usia Rano saat itu kelas dua SMA. Dia masuk ke SMU 6 di Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Lalu Rano ke Amerika Serikat, mengambil kursus akting selama setahun dan balik ke Jakarta. Bersama ayahnya dan pendahulunya, dia termasuk aktor handal. Selanjutnya, dia mengenalkan tradisi budaya Betawi melalui jalur film.

Putra ketiga dari enam bersaudara ini mengatakan sejak kecil dia dekat dengan masyarakat marjinal macam komunitas etnis Arab atau Cina. Intinya, dia paham bagaimana membangun Jakarta dengan beragam etnis dan sebagainya. Ini kritik dia terhadap organ massa yang mennggunakan nama etnis dan agama tertentu yang sengaja direproduksi demi tujuan yang tidak sehat bagi demokrasi.
”Makanya soal pluralisme, jangan ajari saya,” kata Rano.

Dalam film Si Doel, pemirsa bisa melihat keluarga Doel sebagai keluarga kebanyakan. Orang-orang biasa di tengah kehidupan sehari-hari yang penuh masalah namun tetap menjalin hubungan sosial yang akrab dengan warga pendatang macam Pak Bandot atau Basuki dari Jawa. Cerita ini diperciki juga kisah cinta Rano dengan Jainab dan Sarah.

Rano yang menulis naskah skenario ini. Ia bercerita, ia kerap menumpang ngetik di rumah warga sekitar lokasi syuting. Mereka sedikit banyak membantu dan terus menginspirasi Rano dalam kisah-kisah Si Doel. Bagi Rano, Betawi menggambarkan komunitas yang egaliter, tidak menebar benci, dekat dengan warga lain dari berbagai etnis dan agama. Dia punya keinginan bikin museum Betawi.

Kalau jadi gubenur atau setidaknya wakil gubernur, Rano hendak mengembangkan kebudayaan Betawi. Di rumahnya, di teras depan miniatur rumah Betawi, ada beragam pernak-pernik aksesoris Betawi, selain ada foto-foto keluarga si Doel yang tergantung di dinding. Ada juga gramofon tua dan buku Batavia di sebuah meja bundar.

”Tapi, bukankah sekarang sudah ada komunitas Betawi di Setu Babakan?” tanya saya. ”Yaa…, akses ke sana gimana? Kalau mudah sih gak masalah,” kata Rano, singkat dan tersenyum segar. [FAHRI]

Artikel terkait:
Rano Karno mau bikin skenario besar.

Published by

bataviase

Bataviase Nouvelles adalah kelanjutan koran pertama di Indonesia, yang terbit pertama kali 8 Agustus 1744. Diterbitkan kembali sejak 9 September 2006, sebagai koran bulanan, menyajikan informasi agenda pilihan dari pilihan warga Jakarta.

19 thoughts on “”Doel, sekali-kali jadi gubernur Jakarta.””

  1. jika arnold bisa jadi gubernur, ronald reagen jadi presiden, maka rano pun tentu punya peluang untuk menjadi gubernur dki; mungkin perlu magang menjadi wagub, atau walikota.

    calon yg sekarang memang belum ada yg mampu membuat warga jakarta bergairah untuk memberikan suaranya.
    smoga masih ada peluang untuk munculnya tokoh alternatif. salam.

    Like

  2. Setuju banget dech, mungkin saatnya orang seniman jadi pemimpin kota ini.Mungkin pemimpin dari dunia seni mampu mamberi warna lain dan tawa segar kepada kota yang sudah terlalu sumpek dan pengap ini.

    Like

  3. terimakasih atas komentarnya.
    mungkin perlu penyegaran di dunia politik.
    generasi muda bangkitlah dengan idealisme seperti 20 mei 99 tahun lalu…
    misal, para blogger bersatu bikin koran generasi muda, para hacker bersatu bikin system nasional pengganti windows.. dsb banyaklah..
    teknologi memungkinkan dan memudahkan kalian berdiskusi dari pelosok mana pun. jangan terlena. siapkan dunia dan infrastruktur untuk keberhasilan di masa depan…
    kalau perlu bikin Indonesia virtual, komplet dengan pemilu, dpr, presiden virtual…. halah, ngelantur

    Like

  4. kalo mo reportase boleh aja bang…kita kumpul tiap minggu pagi di seputaran bunderan HI…
    minggu pagi tgl 27 Mei nanti rencananya kita mo ngeramein acara funbike nya Depkominfo…silahkan gabung …biasanya kalo ada acara kayak gini dandanan anak2 KOBA aneh bin ajaib deh….kalo istilah kita pake baju bocor…he he he

    Like

  5. boleh juga nich kalo bang doel jadi gubernur biar babe gue diangkat derajatnye dari supir angkot menjadi kepala biro atou panling enggak jadi lurah gitu lhoo…!
    serius ni gue salam

    Like

  6. bang doel aye kangen banget nihhh ame (alm) bang ben.
    bang sa ga bikinin kite-kite comunity bang ben yang lebihh solit and kekeluargaan.tempatnya cihhhh di setu babakan ajeeeeeeee gimana bang bang duel dahhhh yang jadi ketuanyeee ye bang.makasiiihhhh salambuat bataviaker sejagatttt

    Like

  7. enak juga kalo orang betawi punya komunitas ………………
    keren and gaul.
    ikut dong and bagi_ bagi infonya bang…………
    kalo ade acara yah……………

    Like

  8. aSsaLaMuaLaIkUm. . . dech buat semue BATAVIAKER. . !!!!!!
    cLAM kNaL yEe bUaT sMuE,,,,,,
    AyE dR CiKaRaNg iNdEhOy cIty nIe,AyE cM pNyA uSuL BuAt eNtE” pAde nIe. . . . gImAnE kLo kIte bKiN cOmUnItY cLuB BaNg BeN’S tP d iNteRnEt JaA????????
    kLo mSaLkN d LuAR Qt sMuE pAde jaUh cIe yEe……
    dAh GtU AjE uSuL AyE,,,,SyUm AyE PaMt AyE mNtA” MaF nIe mA eNtE” sMuE,,,,,,,tHaNkS BeRt bUaT BaNg dOeL & BaNg MaNdRa…. cLaM BuAt (BaNg BEN’S) AyE KANGEN BERAT BANGET sMa aBaNg,,, yOu’Re tHe BeSt LaH…….!!!!!!!!!!!!
    WaSsaLaM,,,,, IaN,

    Like

  9. cMpE LpA…..
    mEt bRjUaNg BuAt BaNg dOeL jD GuBeRnOeR JaqKaRtE,,,,,mEt SuKseS BaNg……
    AyE dOakN sLaLU………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    AyO BATAVIAKER Qt dKuNg BaNg dOeL,,,,,
    hIdUp BaNg dOeL,,, hIdUp BaNG dOeL,,, hIdUp BaNg dOeL,,,

    BuAt NyaNg nIe pNyA bLOg,,, kReNS aBiS tOp LaH……..

    Like

  10. Bang Doel, kalo abang jadi gubernur jakarta kita mesti bikin kota ini aman, nyaman, bersih dan tertib tujuannya supaya pejalan kaki bisa nikmatin jakarta juga bang, malu bang sama pendatang dan tamu dari luar negri.

    masa kite sebagai tuan rumah ngebiarin aje kotanye acak acakan.

    Like

Leave a comment