Belanda dan pengalamannya yang seribu tahun

banjir-belanda.jpg

Dalam catatan sejarahnya, Belanda mengalami banjir pertama hampir seribu duaratus tahun lalu, 26 Desember 838, kemudian banjir St. Elizabeth pada 1404 dan 1421, banjir St. Felix (1530), banjir Semua Santa (1570), banjir Natal (1717), banjir Zuider Zee (1916) dan terakhir banjir 1953.

Bendungan pertama dibangun seribu tahun lalu, danau-danau dikeringkan, polder (tanah reklamasi) dibuat dan ketinggian air dikontrol. Untuk mengorganisir pengelolaan dibentuklah Dewan Air. Dari data 2005 tercatat 27 Dewan Air, rata-rata dengan seribu pegawai. Dewan Air adalah badan otoritas publik, masing-masing dengan sistem keuangan dan tugas tersendiri. Dibentuk pertama kali pada tahun 1200.

banjir-belanda2.jpg

Deltaworks, perlindungan banjir terbesar di dunia mulai dibangun setelah banjir 1953. Keseluruhannya selesai pada 1997, dengan total biaya 8 milyar dollar. Sistem ini diyakini mampu menahan badai besar yang hanya muncul sekali dalam sepuluhrbu tahun. Tinggi temboknya 13 m dari permukaan laut, dua kali lipat tinggi bendungan New Orleans. Setiap tahun biaya pemeliharaannya mencapai 500 juta dollar.

Berabad-abad perencanaan tata ruang difokuskan pada pemisahan air dan dataran. Namun perubahan iklim memperbesar ancaman banjir. Populasi pun meningkat disertai perkembangan ekonomi, yang berarti ancaman sosial ekonomi pun semakin besar.
Maka sistem pun diubah dengan pendekatan baru: air membutuhkan ruang. Penataan diatur dengan memberi ruang lebih besar pada air, membatasi permasalahan yang berkaitan dengan air dan menyimpan cadangan air untuk musim kemarau.

Ruang yang dimaksud bukan ruang yang diperoleh dengan memperdalam kanal, atau meninggikan tembok, tapi ruang di dataran banjir.
“Meski pendekatan ini membutuhkan area tanah lebih lebar, namun memberi jaminan keamanan yang lebih tinggi, dan mempersempit permasalahan dengan air. Hanya dengan melepas ruang maka ancaman bisa dihindari, jika tidak dilakukan maka cepat atau lambat air akan mereklamasi ruangnya sendiri, mungkin dengan cara yang dramatis.” (www.nwp.nl)

banjir-belanda3.jpg

Pengelolaan Air
Titik awal pengedalian banjir adalah pengelolaan air berkelanjutan. Dikembangkan program pengelolaan dan pengawasan air dengan metode dan peralatan canggih.

Pengendalian Banjir
Menggunakan tanggul, bendungan dan kanal dan Deltaworks.
Panjang tembok bendungan total 25.000 km, 4.000 km bendungan utama, dan 21000 bendungan madya, dengan 300 pintu di tanggul utama. menutup 13 muara diluar dan satu muara di dalam. Sekitar 1650 km2 tanah direklamasi dari laut,

Rancangan Banjir
Kerangka dalam mengubah perlindungan banjir menjadi sistem pengelolaan banjir berkelanjutan (sustainable flood managemnet system), Memberi informasi dan langkah-langkah yang diperlukan, dan kapan-dimana harus diimplemntasikan.
Pengumpulan data kekuatan bendungan secara terus memerus menggunakan remote sending, fiberglass dan GIS modelling.
Rancangan pengelolaan Banjir diformulasikan dalam jangkauan 50 hingga 200 tahun. Antara lain dengan:
– Relokasi tanggul untuk memperlebar bottleneck di sungai Waal
Undang Undang “Room to River
– Menggunakan thermal infrared spectroscope untuk memantau arus air tanah yang bisa merusak bendungan
– Kerangka hukum untuk tata urban dan lingkungan

Aspek Lingkungan Pengendalian banjir
Desain, konstruksi dan pemeliharaan sistem pengendalian banjir tidak dianggap sebagai hal tehnis saja. Aspek lingkungannya termasuk ekologi, hortikultur, landskap, arkeologi, rekreasi, turisme, kualitas air, dan geomorfologi. Langkah2nya :
Strategic Environmental Assesment untuk pantai dan dataran banjir
Environmental Impact Assesment untuk bendungan, pantai, dan pintu-pintu air

Risk Management Approach
Menentukan seberapa jauh pemerintah mampu dan harus memberi perlindungan dan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Kawasan banjir harus diberi tanda di setiap peta spasial, peta penggunaan tanah, dan peta pengembangan g
www.nwp.nl

Artikel terkait:

Pemprov DKI Siap Siaga
Banjir Jakarta Punya Siklus Lima Tahunan?
Jakarta banjir: Alam dan manusianya
Pengendalian banjir Jakarta, dulu dan kini
Tips Mengemudi Saat Banjir
Sistem Kendali Banjir Batavia
Belanda dan pengalamannya yang seribu tahun
Bendungan Baja Inggris
Banjir 2002, Jerman Rugi 175 triliun.

Published by

bataviase

Bataviase Nouvelles adalah kelanjutan koran pertama di Indonesia, yang terbit pertama kali 8 Agustus 1744. Diterbitkan kembali sejak 9 September 2006, sebagai koran bulanan, menyajikan informasi agenda pilihan dari pilihan warga Jakarta.

4 thoughts on “Belanda dan pengalamannya yang seribu tahun”

  1. memang tidak dipungkiri lagi kalau negeri kita tercinta indonesi perlu belajar lebih lanjut untuk menuju hidup yang lebih baekkk

    Like

Leave a reply to bayu ardiansyah Cancel reply